Merpati aja sama pasangan, kamu? gimana? hahaha..
selamat malam minggu! quality time
sama keluargakan? Apa seseorang special dihati? Atau sendirian diam dikamar?
Ah, kalo masih ada yang baca tulisanku
sekarang berarti sama deh sama kayak aku sekarang :D
Quality sama gadget :D hahaha…
Jangan sedihlah temen-temen, jalani aja!
Semuanya pasti ada hal paling indah ntar. Sambil ngadapin laptop dan temani Teh + Cinnamon.
Begini…
Saat aku ketemu sama temen lamaku. Trus dia
tanya “Sekarang udah punya pacar? siapa pacarnya? Anak mana?” di antusias
banget pingin tau siapa yang jadi pacar atau orang lagi deket sama aku lebih
dari temen.
Dan aku jawab dengan santai “g ada kok. Aku
jomblo” jawabku santai.
Trus dia tanya “kenapa masih Jomblo?”
mukanya kayak ngejek gitu. Yah, dia emang punya pacar sih. Dan selalu dia
bangga-banggain dimana-mana.
Aku hanya senyum penuh arti tanpa minat jawab alasannya kenapa aku masih jomblo? Tapi
dalam hatiku juga muncul pertanyaan “iya ya? Kenapa aku g kayak mereka punya
seseorang yang punya ikatan lebih dari temen?”
Pembahasan itu selesai sampai situ saja
karena kita udah mulai bahas hal lain yang lebih menarik menurut kita.
Jujur sih, kalo manusia pasti punya rasa
iri, rasa pingin dan rasa mau banget dalam satu waktu.
Itu juga aku alami. Ada kala pas
melownya jadi pingin juga kayak temen-temen yang ada tempat ngadu selain
teman-teman.
Juga, Kalo lagi pergi dan tiba-tiba
cuaca jadi g bersahabat juga pingin ada yang perhatian yang tiba tiba sms atau
telpon
“kamu dimana? Masih diluar? Tunggu disana ya aku jemput kamu. Cuaca lagi g bagus!”
Atau
“diluar lagi ujan. Kamu dimana? Masih pergi? Hati hati ya pulangnya.”
Dan kadang juga pingin ada seseorang
yang marah marah karena cemburu.
Semua itu…
Bikin aku kadang senyum sendiri
bayanginya. G tau gimana jadinya kalo beneran? Astagfirullah… g bagus bayangin
hal yang aneh-aneh! *tepok jidat*
Sejak umurku masuk 20an aku mulai
mutusin untuk g bermain-main dengan namanya pacaran. Mulai memilih dan memilah
apa yang bagus dan g bagus. Terus deketin diri ke Allah.SWT. aku memutuskan untuk menunggu seorang pria yang sudah mantap dan siap untuk menghadap ayah ku yang kadang suka galak. *soalnya temen2 cowo pas SMPSMA pada takut* dan memintaku untuk menjadi bagian dalam hidupnya. Aaaawww.. so kejepit(?) eh so sweet :D hehe..
Tapi….
Pertanyaan itu g kelar disana.
beberapa bulan setelah itu. seseorang juga tanya “kenapa masih jomblo?”
Kali ini aku udah mulai berasa kesal.
kayaknya masalah banget ya kalo liat seseorang itu masih sendiri dan ga ada
seseorang yang disebut pacar?
Kali ini aku balik bertanya “kalo jomblo
itu jadi masalah ya?”
Dia jawab dengan becanda “yah, masalah
ga juga sih. Tapi, jadi pertanyaan itu karena terlalu menutup diri atau emang
banyak yang takut kalo ngedeketin.”
“bakal susah deh kalo misalnya tertutup
banget.” Lanjutnya sok ngeguruin. Dalam hati aku mau teriak deh. Pacaran masih
pake duit orang tua. Apa yang bisa dibanggain coba? Banggain orang tua aja
belom bisa udah mau ngabisin uangnya aja?
“menurutku ga sih. Pasti ketemu selama
apapun itu selama kita yakin sama Dia.” Jawabku santai.
“g bakal dateng lah kalo g dicari!” dia
mulai nyolot ngomporin.
Aku mandang dia dengan tatapan bête sebetenya
“itu menurut kamu. Tapi menurutku itu beda! Banyak alasan seseorang itu milih
sendiri. Pertama, bisa dia mau bahagiain orang tuanya dulu baru kebahagiaan
dirinya. Karena menurut beberapa orang termasuk aku kebahagiaan orang tua itu diatas
kebahagiaannya. Kedua, bisa dia masih terlalu cinta sama dirinya sendiri. Karena
kalo dalam relationship kita bukan hanya mencintai diri kita sendiri dan
kesenangan kita sendiri. Karena ada orang lain yang juga kita sukai bahkan
mungkin bisa dari dirinya sendiri. Ketiga, mungkin dia ga nganut sistem pacaran.”
Aku jelasain sepanjang-panjangnya akhirnya dipertanyaan ketiga.
Rasanya lega….
Setelah pertanyaan itu, aku mulai
mencari-cari alasan yang bisa menguatkan keputusanku? Aku mulai baca-baca beberapa
sumber juga nyari di Al-Qur’an. aku dapat kesimpulan yang kuat tentang itu dan aku
juga nemu alasan kenapa pacaran itu tak harus.
Pertama…
Dalam Al-qur-an Allah berfirman:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
Artinya:
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan seburuk-buruk jalan”. (Al Isra’ [17] : 32)
Dijaman
yang udah semakin canggih ini, kita benar-benar harus bisa jaga diri, jaga
sikap dan jaga semua hal yang kita punya. gitu juga dalam pacaran. Kenapa? Karena,
yang aku tahu dari beberapa temanku, pacaran bisa menjadi hal memberi dan
menerima.*aku kurang paham untuk kata itu* tapi, Salah sedikit saja langkah
yang kita pilih. Mungkin ada penyesalan dikemudian hari. Penyesalan yang sampai
kapanpun mungkin kita g bakal ngubahnya. Tapi, kalo sesuatu terjadi hal yang
terbaik adalah menerima dan menjalani menjadikannya pelajaran yang berharga
untuk kedepan.
Rasullulah
juga bersabda:
“Kebanyakan yang menyebabkan seseorang
masuk neraka adalah fajr (kemaluan)”
Itu berarti, kita harus berhati-hati kalo
memang mau memiliki seseorang yang disebut pacar. seseorang yang bisa menuntun
kita kebaikan. Jangan seseorang yang akan membawa kita kedalam kesesatan yang cuma
menyenangkan sesaat. Karena neraka akhir tempatnya.
Kedua...
Ga
punya seseorang yang disebut memiliki status yang lebih juga mungkin bisa bikin
takut juga, bisa! Gimana kalo keasikan sampai lama? Gimana kalo benar benar ga
ada yang deketin? Gimana..gimana.. gimana.. lainnya?
Takut? Boleh! Tapi kita harus yakin dan
percaya kalo dalam Al-qur’an allah berfirman
“Maha
Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka
tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]
Kita harus yakin! Kalo setiap hal yang
sudah diatur oleh Allah itu akan lebih menyenangkan dari apa yang kita
planningkan. Kadang mungkin kita merasa tidak adil dan sedih. Tapi, beberapa
waktu kemudian kita akan menemukan hal yang disebut alasan dan kebaikan yang
kita dapat. Itu kenapa rasa sakit kadang kala datang duluan dari kebahagiaan. Karena,
kita akan tau bagaimana rasanya bersyukur setelah itu. jika hal itu dibalik
mungkin kita akan lupa bersyukur dan merasa semuanya menjadi mudah.
Jika Allah sudah memutuskan untuk
bertemu. Maka akan bertemu. Jika belum, maka kita harus menunggu dan memantapkan
apa yang masih kurang. karena, hal yang akan bertemu dengan hal baik juga.
Ketiga…
Seperti yang
aku bilang diatas tadi. dalam agamaku pacaran itu tidak diatur dan diharamkan. Seperti
kata dibawah ini:
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang
wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang
ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no.
15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Karena,
jika setan membisikkan hal yang keji. Mungkin saja akan terjadi hal-hal yang
tidak seharusnya terjadi dan diharamkan oleh agama.
Keempat..
Sudahkah ngebahagiain orang tua? Orang tua
adalah orang paling berjasa dalam hidup.
Meski apapun yang mereka lakukan tak
bisa dibalas dengan intan permata. Tapi, sepanjang kita bisa memberikan hal
yang membuat mereka bahagia dan bangga. Maka, kita harus melakukannya.
Kelima...
apa kalo kita jomblo esok hari bakal berhenti? apa dengan jomblo hal creative dan membuat kita produktif bakal berhenti dan menghilang? apa kalo kita jomblo semua akan menjadi buruk?
kita lahir sendirian kan?kecuali kalo dia kembar g ada hal burukkan yang terjadi?
kita lahir sendirian kan?
jadi, santai ajalah! hal yang baik itu kadang datangnya agak telat. saat menunggu kita harus menaikkan kualitas diri lebih baik yang nantinya jadi nilai ++ buat kita.Sesuai kata Uda Afgan - Jodoh Pasti Bertemu.
jomblo itu bukan takdir tapi pilihan. Smile :)
jomblo itu bukan takdir tapi pilihan. Smile :)