Saturday, April 11, 2015

Kenapa masih Jomblo??

         


       Merpati aja sama pasangan, kamu? gimana? hahaha..
selamat malam minggu! quality time sama keluargakan? Apa seseorang special dihati? Atau sendirian diam dikamar?

Ah, kalo masih ada yang baca tulisanku sekarang berarti sama deh sama kayak aku sekarang :D

Quality sama gadget :D hahaha…

Jangan sedihlah temen-temen, jalani aja! Semuanya pasti ada hal paling indah ntar. Sambil ngadapin laptop dan temani Teh + Cinnamon.
Begini…
      Saat aku ketemu sama temen lamaku. Trus dia tanya “Sekarang udah punya pacar? siapa pacarnya? Anak mana?” di antusias banget pingin tau siapa yang jadi pacar atau orang lagi deket sama aku lebih dari temen.
Dan aku jawab dengan santai “g ada kok. Aku jomblo” jawabku santai.
Trus dia tanya “kenapa masih Jomblo?” mukanya kayak ngejek gitu. Yah, dia emang punya pacar sih. Dan selalu dia bangga-banggain dimana-mana.
Aku hanya senyum penuh arti tanpa minat  jawab alasannya kenapa aku masih jomblo? Tapi dalam hatiku juga muncul pertanyaan “iya ya? Kenapa aku g kayak mereka punya seseorang yang punya ikatan lebih dari temen?”
Pembahasan itu selesai sampai situ saja karena kita udah mulai bahas hal lain yang lebih menarik menurut kita.
Jujur sih, kalo manusia pasti punya rasa iri, rasa pingin dan rasa mau banget dalam satu waktu.
Itu juga aku alami. Ada kala pas melownya jadi pingin juga kayak temen-temen yang ada tempat ngadu selain teman-teman.
Juga, Kalo lagi pergi dan tiba-tiba cuaca jadi g bersahabat juga pingin ada yang perhatian yang tiba tiba sms atau telpon
“kamu dimana? Masih diluar? Tunggu disana ya aku jemput kamu. Cuaca lagi g bagus!”
            Atau
“diluar lagi ujan. Kamu dimana? Masih pergi? Hati hati ya pulangnya.”
Dan kadang juga pingin ada seseorang yang marah marah karena cemburu.
Semua itu…
Bikin aku kadang senyum sendiri bayanginya. G tau gimana jadinya kalo beneran? Astagfirullah… g bagus bayangin hal yang aneh-aneh! *tepok jidat*
Sejak umurku masuk 20an aku mulai mutusin untuk g bermain-main dengan namanya pacaran. Mulai memilih dan memilah apa yang bagus dan g bagus. Terus deketin diri ke Allah.SWT. aku memutuskan untuk menunggu seorang pria yang sudah mantap dan siap untuk menghadap ayah ku yang kadang suka galak. *soalnya temen2 cowo pas SMPSMA pada takut* dan memintaku untuk menjadi bagian dalam hidupnya. Aaaawww.. so kejepit(?) eh so sweet :D hehe..
Tapi….
Pertanyaan itu g kelar disana. beberapa bulan setelah itu. seseorang juga tanya “kenapa masih jomblo?”
Kali ini aku udah mulai berasa kesal. kayaknya masalah banget ya kalo liat seseorang itu masih sendiri dan ga ada seseorang yang disebut pacar?
Kali ini aku balik bertanya “kalo jomblo itu jadi masalah ya?”
Dia jawab dengan becanda “yah, masalah ga juga sih. Tapi, jadi pertanyaan itu karena terlalu menutup diri atau emang banyak yang takut kalo ngedeketin.”
“bakal susah deh kalo misalnya tertutup banget.” Lanjutnya sok ngeguruin. Dalam hati aku mau teriak deh. Pacaran masih pake duit orang tua. Apa yang bisa dibanggain coba? Banggain orang tua aja belom bisa udah mau ngabisin uangnya aja?
“menurutku ga sih. Pasti ketemu selama apapun itu selama kita yakin sama Dia.” Jawabku santai.
“g bakal dateng lah kalo g dicari!” dia mulai nyolot ngomporin.
Aku mandang dia dengan tatapan bête sebetenya “itu menurut kamu. Tapi menurutku itu beda! Banyak alasan seseorang itu milih sendiri. Pertama, bisa dia mau bahagiain orang tuanya dulu baru kebahagiaan dirinya. Karena menurut beberapa orang termasuk aku kebahagiaan orang tua itu diatas kebahagiaannya. Kedua, bisa dia masih terlalu cinta sama dirinya sendiri. Karena kalo dalam relationship kita bukan hanya mencintai diri kita sendiri dan kesenangan kita sendiri. Karena ada orang lain yang juga kita sukai bahkan mungkin bisa dari dirinya sendiri. Ketiga, mungkin dia ga nganut sistem pacaran.” Aku jelasain sepanjang-panjangnya akhirnya dipertanyaan ketiga.
Rasanya lega….
Setelah pertanyaan itu, aku mulai mencari-cari alasan yang bisa menguatkan keputusanku? Aku mulai baca-baca beberapa sumber juga nyari di Al-Qur’an. aku dapat kesimpulan yang kuat tentang itu dan aku juga nemu alasan kenapa pacaran itu tak harus.
Pertama…
Dalam Al-qur-an Allah berfirman:
            وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
Artinya:
            Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan”. (Al Isra’ [17] : 32)
            Dijaman yang udah semakin canggih ini, kita benar-benar harus bisa jaga diri, jaga sikap dan jaga semua hal yang kita punya. gitu juga dalam pacaran. Kenapa? Karena, yang aku tahu dari beberapa temanku, pacaran bisa menjadi hal memberi dan menerima.*aku kurang paham untuk kata itu* tapi, Salah sedikit saja langkah yang kita pilih. Mungkin ada penyesalan dikemudian hari. Penyesalan yang sampai kapanpun mungkin kita g bakal ngubahnya. Tapi, kalo sesuatu terjadi hal yang terbaik adalah menerima dan menjalani menjadikannya pelajaran yang berharga untuk kedepan.
            Rasullulah juga bersabda:
             Kebanyakan yang menyebabkan seseorang masuk neraka adalah fajr (kemaluan)
Itu berarti, kita harus berhati-hati kalo memang mau memiliki seseorang yang disebut pacar. seseorang yang bisa menuntun kita kebaikan. Jangan seseorang yang akan membawa kita kedalam kesesatan yang cuma menyenangkan sesaat. Karena neraka akhir tempatnya.
Kedua...
            Ga punya seseorang yang disebut memiliki status yang lebih juga mungkin bisa bikin takut juga, bisa! Gimana kalo keasikan sampai lama? Gimana kalo benar benar ga ada yang deketin? Gimana..gimana.. gimana.. lainnya?
Takut? Boleh! Tapi kita harus yakin dan percaya kalo dalam Al-qur’an allah berfirman
            “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]
            Kita harus yakin! Kalo setiap hal yang sudah diatur oleh Allah itu akan lebih menyenangkan dari apa yang kita planningkan. Kadang mungkin kita merasa tidak adil dan sedih. Tapi, beberapa waktu kemudian kita akan menemukan hal yang disebut alasan dan kebaikan yang kita dapat. Itu kenapa rasa sakit kadang kala datang duluan dari kebahagiaan. Karena, kita akan tau bagaimana rasanya bersyukur setelah itu. jika hal itu dibalik mungkin kita akan lupa bersyukur dan merasa semuanya menjadi mudah.
            Jika Allah sudah memutuskan untuk bertemu. Maka akan bertemu. Jika belum, maka kita harus menunggu dan memantapkan apa yang masih kurang. karena, hal yang akan bertemu dengan hal baik juga.
Ketiga…
Seperti yang aku bilang diatas tadi. dalam agamaku pacaran itu tidak diatur dan diharamkan. Seperti kata dibawah ini:
            Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
            Karena, jika setan membisikkan hal yang keji. Mungkin saja akan terjadi hal-hal yang tidak seharusnya terjadi dan diharamkan oleh agama.
Keempat..
Sudahkah ngebahagiain orang tua? Orang tua adalah orang paling berjasa dalam hidup.
Meski apapun yang mereka lakukan tak bisa dibalas dengan intan permata. Tapi, sepanjang kita bisa memberikan hal yang membuat mereka bahagia dan bangga. Maka, kita harus melakukannya.
Kelima...
apa kalo kita jomblo esok hari bakal berhenti? apa dengan jomblo hal creative dan membuat kita produktif bakal berhenti dan menghilang? apa kalo kita jomblo semua akan menjadi buruk?
kita lahir sendirian kan? kecuali kalo dia kembar g ada hal burukkan yang terjadi?
jadi, santai ajalah! hal yang baik itu kadang datangnya agak telat. saat menunggu kita harus menaikkan kualitas diri lebih baik yang nantinya jadi nilai ++ buat kita.Sesuai kata Uda Afgan - Jodoh Pasti Bertemu.
jomblo itu bukan takdir tapi pilihan. Smile :)

Ku beri kau judul HUJAN

hujan deras itu akhirnya turun.. setelah beberapa saat sangat gersang dan kering.. tanah kembali lembab, tanaman kembali tersenyum dan udara...