Wednesday, August 29, 2018

Depresi

Orang berpikir bahwa mental illnes , seperti depresi terjadi karena kita tidak dekat dengan sang pencipta.

Tidak taat dengan apa yang seharusnya dijalani oleh seorang hamba kepada pemilik alam semesta.

Tidak mensyukuri apa yang ia miliki dalam hidupnya.

Padahal dari sudut pandang orang awam dia baik baik saja.

Dia punya apa yang dia miliki, dia tertawa ketika bersama semua orang.

Dia melakukan apa yang dia biasa dia lakukan dihadapan orang orang.
Tidak.. Bukan begitu kenyataan yang sebenarnya.

Kamu tidak akan tahu jika kamu tidak didalam posisi itu.

Kamu tidak akan tahu sebelum kamu mendengar dengan baik apa yang mereka pikirkan.

Kadang, mereka tidak butuh hiburan supaya mereka tersenyum

Kadang, mereka juga tidak butuh kata "sabar ya!" tanpa ada kata lainnya. kata itu hanya membuat perasaan sakit menjadi jadi. Kata itu terdengar seperti "kasihan kamu"

Kadang dia hanya butuh pelukan dan genggaman tangan untuk mengatakan jika kamu tidak sendirian.

Karena..

Ketika ia kembali kedalam alam pikirannya.

Ketika ia kembali ke rumah dan berdiam didalam kamarnya

Ia kembali bertemu dengan dia yang sebenarnya.

Dia yang menciptakan gap yang sebenarnya begitu ingin ia hapuskan dan ceritakan tapi rasa bingung, kelu dari mana ia harus bercerita dan pada siapa dia harus bercerita karena sebagian orang tidak peka, kadang sebagian orang melihat itu sikap yang kekanak kanakan.


Kadang depresi terjadi karena trauma, kehilangan seseorang yang dicintai atau kegagalan untuk mencapai suatu hal yang dia cita - citakan. Ia merasa jika hidupnya tidak berkembang dan terus seperti itu dan begitu.
Kesulitan dari depresi/stress adalah menyampaikan apa yang ia rasakan dan menemukan orang yang bisa mengerti dan perduli bukan orang yang mendengarkan kemudian pergi seolah apa yang ia dengar tidak penting.

Tuesday, August 14, 2018

Senjaku dan dia yang kurindu




Rindu atau ingin melihat? Apa beda kedua kata itu?
Aku tidak bisa membedakannya karena aku sedang merasakan keduanya..

Seperti senja dan sore?
Apa beda keduanya itu?
Sekarang, aku sedang tak ingin membedakannya, esok saja!
Yah! Mungkin esok saja aku mengatakan beda keduanya.
Tapi entahlah.. Itu juga kalau aku mengingatnya.
Karena aku menyukai jingga tapi kadang tak ingin melewati hari dengan begitu cepatnya..
Tapi entahlah..

Kemarin, ah.. Mungkin waktu itu..
Aku menikmati senja di antara keramaian orang orang yang tak kukenal.
Rasanya,
Duduk sendiri..
Diam..
Mengamati..
Mengabadikan..
Seperti menanti..
Seperti menyepi..
Seperti menyendiri
Dan banyak seperti seperti yang lain lagi..
Aku berlari jauh.. Menjauh!
Dari kenyataan yang kadang sulit untuk terima dan percaya itu kenyataan.
Aku masih berharap.. -tentu aku tau itu tak boleh setiap hari. Karena artinya aku meratapi-
Aku masih berharap, bisa pergi kemana saja aku mau.. -aku bisa pergi kapan saja, tapi rasa khawatirku lebih besar dari keinginanku untuk pergi-
Memberikan barang apa saja yang kamu mau..
Merayakan apa saja yang bisa kita rayakan
Dan aku bisa mengenalkan seseorang yang dulu dia bilang harus bertemu dia terlebih dahulu..
Tapi, semua tak bisa disesali atau disalahkan. Jalan hidup sudah ditentukan..
Aku begini, dia begitu dan kami punya partnya masing masing..

Hari ini, harusnya..
Kalau masih..
Kalau saja..
Jika saja..
Andai saja..
Ia belum dipanggil sang pemilik semesta usianya 48 tahun..
Kita belum pernah meniup lilin bersama bu..
Tapi yasudahlah. Itu bukan budaya kita..

Aku rindu ibu..
Rindu melihat senja dan menikmati senja yang  perlahan hilang bersamamu..

Aaah!! Aku rindu ーingin melihatー menikmati senja itu..
Itukah artinya rindu?
Ingin melihat sesuatu yang jauh..
Meski kamu bisa menikmati dimana saja aku mau


14 Agustus 2018, hari dimana hujan turun. Rasanya kembali terasa jika ia juga merindukan kami di rumah.


"Aku lagi pingin nulis lagi, tapi entah bertahan berapa lama?
Cuma menuhin laptopku dan note hpku.. Tapi gak pernah jadi"

Ku beri kau judul HUJAN

hujan deras itu akhirnya turun.. setelah beberapa saat sangat gersang dan kering.. tanah kembali lembab, tanaman kembali tersenyum dan udara...