Monday, August 14, 2017

SENIN LAGI..

Senin lagi.. Senin lagii.. Kepala ku terus berteriak mengatakan itu.
14 yang benar benar tak ingin ku kenangkan tapi masih teringatkan.
Hari dimana yang harusnya menjadi ulang tahunmu dan tersenyum bahagia bersamaku.
Bukan tak menerima, bukan pula menolak takdir maha kuasa.
Hanya saja, aku merindukanmu setiap kali senin itu datang padaku..
Aku rindu ocehanmu setiap kali pagi datang dan aku masih asyik dengan selimut putihku.
Rasanya hari terlalu lama, tapi ketika senin berlalu,
Entah kenapa?
Rasa terlalu cepat bertemu senin lagi.
Aku ingat sekali kenapa gambar ini ada?
Hari itu adalah wisudaku yang sudah kau tunggu lama.
Kau beri aku se-buket bunga yang seumur hidupku tak pernah ku terima.
Jujur saja, setengah mati aku menahan hatiku untuk tak menangis meski itu tangis bahagia..
Karena aku tak ingin kau juga menitikkan air mata.
Dalam hatiku saat itu "satu langkah aku sudah bisa, Dan aku selalu ingin membanggakanmu hingga kau tua"
Tapi nyatanya? Kau tetap ingin menangis setelah buket bunga itu ku terima.
Aku bilang padamu: "jangan menangis ibu, ini hari bahagia ku. Bahagia ibu. Bahagia kita. Jadi mari kita tertawa"
Dan kemudian kau tertawa bersamaku.
Mungkin kita saling menertawakan hati kita yang terlalu gampang tersentuh dan selalu ingin menitikkan air mata.
.
Bu, seperti janji yang pernah terucap waktu itu.. Kadang aku ingin mengakhirinya.
Tapi, aku harap kau akan menunjukkan padaku siapa dan dimana?
Aku merindukanmu disetiap hariku..
Terima kasih untuk hidup yang kau berikan padaku..
Dan maafkan aku untuk semua hal yang telah kita lalui dimasa lalu.
I love you ๐Ÿ’ž

Ku beri kau judul HUJAN

hujan deras itu akhirnya turun.. setelah beberapa saat sangat gersang dan kering.. tanah kembali lembab, tanaman kembali tersenyum dan udara...