Monday, February 22, 2016

Pagi..

23 Februari 2016/Hari ke-23

Hari begitu cerah,
Langit berwarna biru cerah, awan putih bergerak kesegala arah..
Sinar mentari terlihat dari celah kelopak bunga..
Harusnya aku bahagia kan?
Harusnya aku menimatinya kan?
Yah, aku menikmatinya..
Aku hanya menikmatinya sendiri dalam diam.
Rasanya sunyi, rasanya sepi..

Pagiku kini..
Tak sama seperti pagi saat kau masih disampingku..
Pagiku kini..
Lebih sunyi dan sepi..
Tak ada lagi keributan kita..
Tak ada lagi kata untuk memintamu menyiapkan yg bisa kau siapkan..
Tak ada lagi yg membantuku meski kadang hanya menambah pekerjaanku..
Pagiku kini..
Aku melakukan semuanya sendiri..

Apakabarmu?
Aku kembali merindukanmu..
Padahal, Baru kemarinkan aku datang mengunjungimu,
Rasany masih kurang untukku..
Harusnya, kau menungguku...
Harusnya, kau mendengarkan semua ceritaku..
Aku punya banyak cerita yg ingin ku katakan padamu..
Cerita yg dari dulu tak pernah ku katakan, tak sempat ku katakan, takut ku katakan..
Dan yg aku dapat setelah kau pulang..
Yah, kita memang jarang berbagi cerita dengan suara..
Kita hanya berbagi dari hati ke hati dalam diam..

Apa yg sedang kau lakukan?
Aku? Aku hanya membaca kemudian menulis diblog-ku tanpa tahu apa itu bisa diperlihatkan?
Biasanya, kau memandangiku yg sibuk dengan sendirian..
Sekarang, aku tak melihatmu dimanapun aku melemparkan pandangan..

Sunday, February 14, 2016

MOON

Bulan!
Sudah Lima belas hari berlalu, aku masih bisa menghitung hari satu persatu..
Masih sulit percaya apa yang sudah terjadi dalam hidupku..
Sepertiny aku masih tertidur dan bermimpi tanpa sadar..
Meski orang orang bilang "sabar" aku masih tak bisa mengerti bagaimana dan seperti apa sabar?
Aku terus belajar..
Aku tersenyum meski hatiku kacau..
Disetiap sudut ruangan masih ku rasa engkau..
Disetiap suara yang ku dengar, masih saja tergiang giang suaramu yang terlontar..
Aku merindukanmu meski aku terus menepis itu..
Aku ingin menangis tersedu meski aku menyimpan itu..
Satu satunya pilihanku adalah Tegar..
Meski, Rasanya aku hilang akal..
Karena rasa rinduku yang mengakar..
Aku terus mencoba sadar juga tegar..
Bulan, sampaikan salam rinduku yg masih tertinggal..

Wednesday, February 10, 2016

SUN

Sepuluh hari setelah kau pergi..
Hujan terus datang setiap pagi dan petang..
Menambah kelam hari hariku yang kau tinggalkan..
Semua semakin kelam dan membosankan..
Tersenyumpun aku enggan, ketika ku lihat hari hari juga kelam dan berawan..
Matahari hanya sesekali terlihat dibalik awan..
Seperti paksaan..
Caramu memangis..
Caramu tersenyum..
Rasanya semuanya benar benar menghilang saat matahati itu pergi tanpa bisa ku lihat disetiap penjuru ruangan..
Matahariku semakin lama semakin menjauh menghilang..
Mungkinkah aku akan layu jika matahari itu benar benar hilang?
Hilang karena waktu yang berjalan..
Hilang karena aku harus terus menjalani hidupku yang kau tinggalkan..

Masih...
Masih banyak kata yang belum terucap pada matahariku yang pergi tanpa kata perpisahan..
Masih..
Masih banyak hal yang ingin ku lakukan bersama matahariku diwaktu yang panjang..
Masih..
Masih banyak hal yang harus ku pelajari dengan matahariku tentang kehidupan..
Masih..
Masih ingin ku dengar saat matahariku marah ketika aku membuat kesalahan..
Masih...
Masih ingin ku katakan pada matahariku untuk tetap disini disampingku hingga bosan bosan bosan bosan..

Aku ingin meraung raung jika mungkin matahari itu bisa kembali pulang?
Namun, hingga aku menangis, menyiksa diri dan berdiam tanpa kata tetap saja matahariku takkan pulang..
Aku tak bisa menjadi lemah dan kalah dihadapan mereka yang menjadikan ku tumpuan..
Aku tak bisa menyerah meski rasanya aku ingin gila disetiap detik waktu yang berjalan..
Meski mataku tak meneteskan air mata..
Meski Aku sudah tak bisa meneteskannya karena matahariku akan kesulitan..
Meski aku tak menyiksa tubuhku dengan melewatkan semua makanan..
Hatiku rasanya berdarah darah dalam diam setiap kali mengingat matahariku takkan pernahku temukan..

Pelahan lahan..
Aku mulai belajar jika
Kesedihan dan kebahagiaan datang dan pergi dengan cara mereka sendiri tanpa bisa ditentukan..
Aku terus belajar membohongi hati, mengobati semua kedukaan ketika matahatiku menepati janjinya untuk pulang..

TUHAN!!
Tempatkan matahariku disurga terindahmu..
Terima matahariku dengan senyuman tanpa siksaan..
Matahariku..
Kau selalu didalam hati dan ingatan hingga akupun menyusulmu untuk pulang..

Tuesday, February 9, 2016

Rain Sound..

Rintik air hujan terdengar satu persatu berjatuhan..
Lantunan ayat suci berkumandang dari kejauhan..
Senja..yah! Senja kembali datang..
Rasanya sepi tapi aku berada dikeramaian...
Rasanya hampa tapi semua berada disampingku tak satupun beranjak dari pandangan..
Aku masih terus belajar membohongi hati untuk tetap berdiri dan yakin jika aku bisa meski rasa sulit itu entah kapan akan pergi..
Orang bijak bilang "selalu ada pelangi setelah hujan" Dan Tuhan bilang "Selalu ada bahagia setelah kesulitan" Hujan turun bisa berhenti, air mata jatuhpun pasti..
Senja menghilang perlahan..
Tapi rasa rinduku bertahan meski senja menghilang berganti malam.
Apa kabarmu? Aku masih sulit mengatakan
" baiklah, aku melepaskanmu"
meski kenyataanya kau tetap meninggalkanku.
Aku ingin menangis menumpahkan semuanya tapi airmata ku sudah habis sebelum kau pergi..
Rasa takutku yang selama ini ku simpan menyerap semua tetesan airmataku hingga saat kau pergi aku tak tahu apa yang bisa ku lakukan?
Tubuhku kaku..
Kakiku beku..
Pikiranku berhenti disaat dimana kau meninggalkanku..
Aku tahu, itu mungkin bukan keinginanmu..
Tapi, pemilik kita semua memintamu menepati janjimu..
Aku tahu, kau pasti masih ingin melihat kami terus tumbuh dan menua bersama..
Tapi, janji tetaplah janji! tak ada satupun yang bisa menentang itu..
Aku tahu, aku harus bahagia, karena kau sudah bahagia dengan jalan yang Dia pilihkan..
Tapi, masih! aku masih sulit mengatakan selamat jalan karena aku masih sangat membutuhkanmu!! Kemarin, Sekarang dan besok aku selalu merindukanmu! Semua terasa sulit kau pergi..
Aku hanya berharap air hujani menyampaikan rinduku padamu dan terus meyakinkanku jika aku bisa berjalan setelah tongkatku hilang setengah..

Ku beri kau judul HUJAN

hujan deras itu akhirnya turun.. setelah beberapa saat sangat gersang dan kering.. tanah kembali lembab, tanaman kembali tersenyum dan udara...