Setiap kali aku mengingat diriku sekarang. entahlah, apa
yang akan aku katakan! Dulu aku sangat
menyesal memilih jurusan yang tidak pernah aku pikirkan ketika aku kecil bahkan
ketika aku akan mendaftar kuliah. Saat kecil aku sangat ingin menjadi seorang
penulis karena aku sangat suka membaca buku – buku yang setiap bulannya datang
dikantor ayah untuk di salurkan ke sekolah – sekolah yang ada di daerah kami. Tapi
ketika aku duduk dikelas 5 SD cita – cita ku berubah ketika ibuku membawaku
pergi ke seorang temannya yang seorang penjahit, saat aku melihatnya menjahit
dan mendesign pakaian yang ia buat untuk ku dan ibu, membuatku sangat ingin
menjadi seorang designer cita – cita itu terus ku miliki. Tapi itu tak bertahan
lama, mungkin karena aku masih kecil dan masih banyak hal – hal yang aku
inginkan ketika melihat orang yang ada disekitarku. Anak kecil ababil
Waktu itu, aku memiliki teman Niko namanya. Orang tuanya
berprofesi dokter yang selalu membantu orang – orang yang sedang sakit dan
membutuhkan pertolongan. kami yang masih kecil dan tidak memiliki banyak tempat
bermain karena berada di desa jadi memaksa kami ikut orang tua kekantor kadang –
kadang kami bermain dirumah dan rumah sakit. Dirumah sakit kami melihat
berbagai macam orang yang sedang sakit, entah ia sakit atau datang karena sedang
mengalami kecelakaan. Hal yang sangat ku suka ketika berada dirumah sakit
adalah aku sangat suka melihat para perawat dan dokter yang cekatan membantu
orang – orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
Walaupun aku suka
melihat mereka membantu orang – orang yang sedang membutuhkan pertolongan, aku
sedikit trauma dengan jarum suntik mungkin karena dari aku kecil sering sakit –
sakitan jadi sedikit trauma melihat jarum suntik. Meski takut, aku tidak
mengurungkan niatku menjadi seorang dokter. Aku merubah cita – citaku dari
seorang designer menjadi seorang dokter. tetap maksa padahal kemaren periksa darah teriak :D
Yah, walau masih sedikit ragu. tekatku semakin bulat
ketika teman bermainku ketika kecil harus pindah mengikuti kedua orang tua
pindah tugas. Kami berjanji untuk menjadi dokter umum dan dokter gigi. Lama aku
tidak pernah bertemu dengannya, itu juga membuatku semakin bulat untuk menjadi
seorang dokter selain hampir keluarga besarku menderita sakit gigi jadi tekatku
semakin bulat menjadi dokter. Tapi, sampai sekarang aku tidak pernah bertemu
dengannya dan mungkin tidak akan pernah bertemu lagi. Waktu terus berlalu, aku
juga sering pindah – pindah sekolah karena orang tua yang selalu pindah sejak
itulah bakat baru mulai terasah dari dalam diri yaitu suka mengambar. Entahlah,
sejak kapan aku menyukai dunia mengambar, mungkin sejak aku tak punya teman
dekat lagi. Semua teman –teman baruku di sekolah baru mendukungku untuk menjadi
seorang arsitek dan terdengar menarik untukku. Jadilah, aku memiliki dua cita –
cita yaitu dokter dan arsitek. masih tetap ababil
Tapi, Allah berkehendak
lain. *tinggi banget kata - kata* Aku tidak lulus di dua cita – cita yang ku inginkan. Mungkin pepatah yang
sering ku dengar *Tuhan tidak akan memberikan hal – hal yang kau inginkan tapi
Ia akan memberikan hal yang kau butuhkan.*
Mungkin kedua cita –
cita itu memang tidak cocok untukku. Rasa kecewa? Yah, rasa kecewa sangat –
sangat ku rasakan karena kecewa juga aku memilih jurusan kuliah yang asal –
asalan. Sejak itu juga aku membenci gambar dan hal – hal yang berbau seni. sejalan
dengan kuliah yang ku jalani, disemester pertama nilai – nilai ku tidak begitu
memuaskanbahkan terlihat jelek untuk ku bahkan tidak perduli dengan nilai –
nilai itu. nangis - nangis guling guling waktu itu
Sampai akhirnya aku sadar *kek dapat hidayah deh LOL* ketika aku mulai menyukai Super
Junior. Entahlah, kapan tepatnya aku mulai menyukai mereka? Dari cerita –
cerita yang aku dapat, bagaimana mereka bersemangat untuk membuat kedua orang
tuanya bangga, membuat aku berpikir kenapa aku tidak bisa seperti mereka?
kenapa aku harus menyalahkan kedua orang tuaku yang seperti tidak perduli
ketika aku sibuk mendaftar kuliah? Kenapa aku memperburuk diri karena aku tidak
bisa mencapai cita – cita yang aku inginkan? Kenapa aku harus menyalahkan semua
yang sudah dijalani? Sejak itu, aku mulai berbenah diri dan mulai merajut cita –
cita baru :D "tinggi cuy kata - katanya..xoxoxo wwwwwwiiiingsss"
Semua cerita tentang perjuangan Member Super Junior yang
membuat aku ingin menunjukkan diri bahwa aku bisa. Bahwa jalan yang ku pilih
adalah jalan yang memang di pilihkan Tuhan untukku. Bukan untuk di sesalkan. Karena
itu juga aku memiliki motivasi untuk mengalahkan semua mata kuliah yang ku
pilih di semester kedepan. Karena mereka, aku mulai bersemangat dan menyukai
semua mata kuliah yang ada di jurusan ku. Akupun sadar, orang tuaku bukan tidak perduli
padaku tapi mereka memiliki rasa percaya yang penuh padaku dan meyakini ku
bahwa aku bisa melakukan semuanya sendiri. Aku bisa menjadi mandiri!
Aku juga sangat bersyukur
memiliki orang tua diam – diam selalu mendukung ku dan memiliki kepercayaan
yang penuh untukku. Dari cerita Member Super Junior juga aku semakin sayang
pada orang tua ku, mereka yang berjuang dari bawah tak perduli lelah atau sulit
bahkan orang tua yang menentang, dari beberapa member Super Junior berasal dari
keluarga kaya raya tapi mereka tetap berusaha dari bawah dan mereka berjuang
untuk menunjukkan pada kedua orang tuanya bahwa jalan yang mereka pilih adalah
benar juga akan membuat mereka bangga.
Dan cara mereka
menyayangi orang tua dan rasa hormat mereka pada orang tua, menurutku sangat
pantas menjadi seorang inspirasi, Dulu aku selalu kurang perduli pada kedua
orangtua karena menurutku mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Jika sekarang ditanya
siapa orang yang sangat ingin kau ucapkan terima kasih adalah kedua orang tua
ku yang selalu mendukung, Allah yang selalu menjagaku dan Super Junior yang
menemani ketika aku sendirian, ketika aku sedih, ketika aku patah hati karena
orang yang ku sayangi menyakitiku dan di semua waktu yang aku jalani.
I
Love My Parents, Thank You Super Junior!
No comments:
Post a Comment