Dalam
hidup selalu ada pilihan yang harus kita pilih. Pilihan yang sering membuat
kita bimbang, frustasi, putus asa bahkan kadang menyalahkan pihak lain yang
menyebabkan kita terjebak dalam posisi yang sulit itu. tapi, begitulah hidup.
Selalu ada hal yang harus kita pilih. Jika kita tidak memilih, itu berarti kita
tak pernah merasakan hidup yang sesungguhnya. Hidup itu adalah pilihan. Begitu
kata-kata yang sering saya dengar dan baca. Allah selalu menguji hambanya untuk
melihat apakah kita semakin mendekatkan diri pada-Nya atau malah membuat kita
semakin menjauhkan diri dari-Nya.
Kali
ini saya ingin menulis tentang hal yang menjadi pemikiran saya, analisa saya
dan keputusan saya. bukan untuk mengumbar! Atau mempublishkan apa yang sudah
terjadi selama ini. namun, saya ingin sedikit membubuhkan pemikiran saya,
tujuan saya dan impian terbesar dalam hidup saya. tujuannya adalah. Supaya jika
suatu hari nanti saya lupa dan tiba-tiba saya membuka tulisan saya ini. saya
akan mengingat apa yang selama ini harus tetap saya ingat dan selalu menjadi
prioritas pertama dalam hidup saya. saya menulis ini karena menulis adalah
salah satu hobi saya yang sangat saya gemari. Saya lebih suka menulis dan
mengeluarkan pemikiran absurd saya dari pada saya harus menganggu teman-teman
saya yang sedang sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing dan masuk kedalam
dunia permasalahan saya hanya untuk mendengarkan. Bukan saya tidak ingin mereka
mendengarkan! Tapi, saya tidak ingin mereka harus menunda pekerjaan mereka
hanya untuk meladeni saya bercerita yang belum tentu sebuah masalah yang serius
dan mereka bisa memberikan solusi. *ini tidak untuk semua masalah. Untuk
masalah serius, saya masih bercerita pada teman-teman terbaikku.
Sejak
kecil saya tidak terbiasa menjadi seorang yang manja. Karena mereka selalu
meninggalkan saya dirumah bersama tante. Sehingga sangat jarang bisa
bermanja-manja dipangkuan mereka. tapi, bukan berarti saya menjadi pribadi yang
bebas dan kejam. Saya lebih suka berdiam diri dirumah ketimbang bermain keluar.
Dan bukan berarti juga saya tidak pernah memiliki waktu bermakna bersama
mereka. banyak hal yang saya pelajari dari kedua orang tua saya. banyak hal.
Hal yang selalu saya ingat ketika
bersama ayah adalah ketika teman saya melempari saya dengan jambu. Dan saya
berlari dan terus berlari untuk menghindar. Dari kejauhan ayah memanggil saya
kemudian menasihati saya dengan nada kesal yang ditahan. Saya tahu! Tidak ada
orang tua yang mau anaknya diperlakukan jahat orang lain. Ayah bilang: “kalau
orang lain melempar kamu dengan jambu, batu atau apapun. Jangan berlari
menghindar! Tapi kamu harus membalasnya supaya mereka juga tahu apa yang kamu
rasakan ketika mereka melemparimu. Bukan maksud ayah mengajarimu hal yang
jelek. Tapi, ayah mau kamu berani menghadapi semua masalah dihadapanmu. Sekeras
apapun itu. kamu harus tetap menghadapinya. Jangan berlari atau mencoba untuk
menghindar karena hal itu takkan selesai dengan sendirinya jika kamu berlari.”
Kata itu yang selalu saya ingat sampai saat ini. kata yang membuat saya selalu berusaha menghadapi hal, situasi
atau apapun yang mengenakkan atau tidak mengenakkan. Meski saya tidak bisa
menyelesaikannya sendiri tapi saya selalu berusaha untuk menghadapinya.
Dan hal yang selalu saya ingat
bersama ibu adalah ketika saya bertengkar dengan teman sekolah sekaligus teman
main. Ada hal kecil yang membuat saya dan teman saya bertengkar. Membuat kami
tidak bertegur sapa, bermain bersama atau bercanda bersama. Saat ibu saya
bertanya kemana teman saya? kemudian saya bilang bertengkar. Ibu saya
menasihati saya dan kata itu selalu saya ingat sejak saya mendengarnya pertama
kali. Ibu bilang: “lama-lama kamu bersama dengan temanmu. Maka akan lebih lama
berpisah. Maka dari itu hargai semua moment yang kamu lakuin dengan
teman-temanmu. Jangan melakukan hal yang bodoh yang akan menjadikan kenangan
yang seharusnya indah menjadi tidak mengenakkan tapi kamu juga harus memilih
siapa teman yang mengajak kamu kedalam kebaikkan atau keburukan.” Dari kata ibu
tersebut, saya selalu mengingat bahwa hargai semua momen yang pernah dilakukan
bersama teman-teman. Ambil apa yang menjadi kebaikan untukmu dan abaikan apa
yang akan membawa keburukan untukmu.
No comments:
Post a Comment